Pohon Trembesi (Ki Hujan) Serap 28 Ton CO2
 Trembesi (Albizia saman sinonim Samanea saman) disebut juga Pohon Hujan atau Ki Hujan  merupakan tumbuhan pohon besar dengan ketinggian hingga 20 meter dan  tajuknya yang sangat lebar. Pohon Trembesi (Ki Hujan) mempunyai jaringan  akar yang luas sehingga kurang cocok ditanam di pekarangan karena bisa  merusak bangunan dan jalan.
Trembesi (Albizia saman sinonim Samanea saman) disebut juga Pohon Hujan atau Ki Hujan  merupakan tumbuhan pohon besar dengan ketinggian hingga 20 meter dan  tajuknya yang sangat lebar. Pohon Trembesi (Ki Hujan) mempunyai jaringan  akar yang luas sehingga kurang cocok ditanam di pekarangan karena bisa  merusak bangunan dan jalan.Akhir-akhir ini pemerintah, dalam rangka gerakan one man one tree  menggalakkan penanaman pohon Trembesi (Ki Hujan) di seluruh wilayah  Indonesia karena diyakini dari satu batang Trembesi dewasa mampu  menyerap 28 ton karbondioksida (CO2) pertahunnya. Bahkan di Istana  Negara, terdapat 2 batang pohon Trembesi yang ditanam oleh presiden  pertama RI, Ir. Soekarno yang masih terpelihara dengan baik hingga kini.
Pohon Trembesi (Albizia saman)  disebut juga sebagai Pohon Hujan atau Ki Hujan lantaran air yang sering  menetes dari tajuknya karena kemampuannya menyerap air tanah yang kuat.  Di beberapa daerah di Indonesia tanaman pohon ini sering disebut  sebagai Kayu Ambon (Melayu), Trembesi, Munggur, Punggur, Meh (Jawa), Ki Hujan (Sunda).
Dalam bahasa Inggris pohon ini mempunyai beberapa nama seperti, East Indian Walnut, Rain Tree, Saman Tree, Acacia Preta, dan False Powder Puff. Di beberapa negara Pohon Trembesi ini disebut Pukul Lima (Malaysia), Jamjuree (Thailand), Cay Mura (Vietnam), Vilaiti Siris (India), Bhagaya Mara (Kanada), Algarrobo (Kuba), Campano (Kolombia), Regenbaum (Jerman), Chorona (Portugis)
Tumbuhan ini diperkirakan berasal dari  Meksiko, Peru dan Brazil namun sekarang telah tersebar ke seluruh daerah  beriklim tropis termasuk ke Indonesia.
Ciri-ciri Pohon Trembesi. Pohon Trembesi  (Ki Hujan) mempunyai batang yang besar, bulat dan tinggi antara 10-20  meter. Permukaan batangnya beralur, kasar dan berwarna coklat  kehitam-hitaman.
 Daunnya  majemuk dan menyirip ganda. Tiap helai daun berbentuk bulat memanjang  dengan panjang antara 2-6 cm dan lebar antara 1-4 cm dengan tepi daun  rata. Warna daun hijau dengan permukaan licin dan tulang daun menyirip.
Daunnya  majemuk dan menyirip ganda. Tiap helai daun berbentuk bulat memanjang  dengan panjang antara 2-6 cm dan lebar antara 1-4 cm dengan tepi daun  rata. Warna daun hijau dengan permukaan licin dan tulang daun menyirip.Bunga Trembesi berwarna merah kekuningan.  Buahnya berwarna hitam berbentuk polong dengan panjang antara 30-40 cm.  Dalam buah terdapat beberapa biji yang keras berbentuk lonjong dengan  panjang sekitar 5 mm berwarna coklat kehitaman.
Pemanfaatan Pohon Trembesi. Pohon Trembesi (Albizia saman)  banyak ditanam di pinggir jalan dan pekarangan yang luas sebagai pohon  peneduh. Oleh Perum Perhutani, Pohon Trembesi banyak ditanam sebagai  peneduh di Tempat Penimbunan Kayu (TPK).
Tajuknya yang lebar dan daunnya yang  lebat ditambah dengan jaringan akarnya yang luas sehingga mampu menyerap  air dengan maksimal, pohon ini dipercaya mampu memberikan kontribusi  dalam menanggulangi pencemaran udara  dan ancaman pemanasan global. Berdasarkan penelitian yang dilakukan  oleh Dr. Ir. Endes N. Dahlan, Dosen Fakultas Kehutanan Institut  Pertanian Bogor, satu batang Pohon Trembesi mampu menyerap 28.442 kg  karbondioksida (CO2) setiap tahunnya.
 Batang  Trembesi dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Bijinya yang biasa  disebut “Mindhik” (Siter atau Godril) selain dapat dibuat makanan ringan  (semacam kwaci) juga berkhasiat sebagai obat pencuci perut dengan cara  diseduh dengan air panas. Daunnyapun ternyata mempunyai khasiat untuk  mengobati penyakit kulit.
Batang  Trembesi dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Bijinya yang biasa  disebut “Mindhik” (Siter atau Godril) selain dapat dibuat makanan ringan  (semacam kwaci) juga berkhasiat sebagai obat pencuci perut dengan cara  diseduh dengan air panas. Daunnyapun ternyata mempunyai khasiat untuk  mengobati penyakit kulit.Sayangnya pohon ini mempunyai jaringan  akar yang besar dan luas sehingga sering kali merusak bangunan di  sekitarnya. Selain itu tajuknya yang lebar dan daunnya yang rimbun  sering kali menghambat pertumbuhan pepohonan lain yang berada di  bawahnya.
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Magnoliopsida; Ordo: Fabales; Famili: Fabaceae; Upafamili: Mimosoideae; Genus: Albizia; Spesies: Albizia saman; Nama binomial: Albizia saman (Jacq.) Merr.
Referensi: wikipedia, zipcodezoo, www.setneg.go.id, http://alamendah.wordpress.com/
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar