TANAMAN ASLI INDONESIA
Rabu, 04 Januari 2012
Senin, 17 Oktober 2011
KAKI KUDA
| |
| |
| |
Uraian :
Terna liar, terdapat di seluruh Indonesia, berasal dari Asia tropik. Menyukai tanah yang agak lembab dan cukup mendapat sinar matahari atau teduh, seperti di padang rumput, pinggir selokan, sawah, dan sebagainya. Kadang-kadang di tanam sebagai penutup tanah di perkebunan atau sebagai tanaman sayuran (sebagai lalab), terdapat sampai ketinggian 2.500 m di atas permukaan laut. Pegagan merupakan terna menahun tanpa batang, tetapi dengan rimpang pendek dan stolon-stolon yang merayap dengan panjang 10 cm - 80 cm, akar keluar dari setiap bonggol, banyak bercabang yang membentuk tumbuhan baru. Helai daun tunggal, bertangkai panjang sekitar 5 cm - 15 cm berbentuk ginjal. Tepinya bergerigi atau beringgit, dengan penampang 1 cm - 7 cm tersusun dalam roset yang terdiri atas 2 - 10 helai daun, kadang-kadang agak berambut. Bunga berwarna putih atau merah muda, tersusun dalam karangan berupa payung, tunggal atau 3-5 bersama-sama keluar dari ketiak daun. Tangkai bunga 5 mm - 50 mm. Buah kecil bergantung yang bentuknya lonjong/pipih panjang 2 - 2,5 mm, baunya wangi dan rasanya pahit. 1. Syarat Tumbuh a. Iklim · Ketinggian tempat : 1 m - 2.500 m di atas permukaan laut · Curah hujan tahunan : 1.500 mm - 2.500 mm/tahun · Bulan basah (di atas 100 mm/bulan) : 9 bulan · Bulan kering (di bawah 60 mm/bulan): 3 bulan - 4 bulan · Suhu udara : 20' C - 25' C · Kelembapan : tinggi · Penyinaran : sedang b. Tanah · Tekstur : pasir sampai liat · Drainase : sedang - baik · Kedalaman air tanah : 25 cm - 50 cm dari permukaan tanah · Kedalaman perakaran : 5 cm - 25 cm dari permukaan tanah · Kemasaman (pH) : 5 - 7 · Kesuburan : sedang 2. Pedoman Bertanam a. Pegolahan Tanah · Tanaman kaki kuda umumnya dikenal sebagai tumbuhan liar. Meskipun demikian tanaman ini dapat diperbanyak melalui stek batang. · Buat lubang tanam berukuran 25 cm x 25 cm x 25 cm · Stek bibit ditanam pada lubang tersebut dengan dengan jarak tanam 1 m x 1 m. · Batangnya tumbuh merayap,menghasilkan cabang-cabang yang membentuk rumpun yang menutupi tanah. · Di daerah Jawa Barat, tanaman kaki kuda kadang-kadang ditanam sebagai penutup tanah di perkebunan teh. | |
Nama Lokal :
Pegagan, Gagan-gagan, Rendeng, Kerok batok (Jawa); Daun kaki kuda (Indonesia), Pegaga (Ujung Pandang); Antanan gede, Antanan rambat (Sunda), Dau tungke (Bugis); Kos tekosan ( Madura), Kori-kori (Halmahera); |
Apel
| |
| |
| |
Uraian :
Apel (Pyrus malus) dapat hidup subur di daerah yang mempunyai temperatur udara dingin. Tumbuhan ini di Eropa dibudidayakan terutama di daerah subtropis bagian Utara. Sedang apel lokal di Indonesia yang terkenal berasal dari daerah Malang, Jawa Timur. Atau juga berasal dari daerah Gunung Pangrango, Jawa Barat. Di Indonesia, apel dapat tumbuh dan berkembang dengan baik apabila dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian sekitar 1200 meter di atas permukaan laut. Tumbuhan apel dikatagorikan sebagai salah satu anggota keluarga mawar-mawaran dan mempunyai tinggi batang pohon dapat mencapai 7-10 meter. Daun apel sangat mirip dengan daun tumbuhan bunga mawar. Berbentuk bulat telur dan dihiasi gerigi-gerigi kecil pada tepiannya. Pada usia produktif, apel biasanya akan berbunga pada sekitar bulan Juli. Buah apel yang berukuran macam-macam tersebut sebenarnya merupakan bunga yang membesar atau mengembang sehingga menjadi buah yang padat dan berisi. | |
Nama Lokal :
Apel (Indonesia, Malang), Apple (Inggris), Appel (Perancis);; |
|
Jumat, 07 Oktober 2011
Pohon Trembesi
Pohon Trembesi (Ki Hujan) Serap 28 Ton CO2
Trembesi (Albizia saman sinonim Samanea saman) disebut juga Pohon Hujan atau Ki Hujan merupakan tumbuhan pohon besar dengan ketinggian hingga 20 meter dan tajuknya yang sangat lebar. Pohon Trembesi (Ki Hujan) mempunyai jaringan akar yang luas sehingga kurang cocok ditanam di pekarangan karena bisa merusak bangunan dan jalan.
Akhir-akhir ini pemerintah, dalam rangka gerakan one man one tree menggalakkan penanaman pohon Trembesi (Ki Hujan) di seluruh wilayah Indonesia karena diyakini dari satu batang Trembesi dewasa mampu menyerap 28 ton karbondioksida (CO2) pertahunnya. Bahkan di Istana Negara, terdapat 2 batang pohon Trembesi yang ditanam oleh presiden pertama RI, Ir. Soekarno yang masih terpelihara dengan baik hingga kini.
Pohon Trembesi (Albizia saman) disebut juga sebagai Pohon Hujan atau Ki Hujan lantaran air yang sering menetes dari tajuknya karena kemampuannya menyerap air tanah yang kuat. Di beberapa daerah di Indonesia tanaman pohon ini sering disebut sebagai Kayu Ambon (Melayu), Trembesi, Munggur, Punggur, Meh (Jawa), Ki Hujan (Sunda).
Dalam bahasa Inggris pohon ini mempunyai beberapa nama seperti, East Indian Walnut, Rain Tree, Saman Tree, Acacia Preta, dan False Powder Puff. Di beberapa negara Pohon Trembesi ini disebut Pukul Lima (Malaysia), Jamjuree (Thailand), Cay Mura (Vietnam), Vilaiti Siris (India), Bhagaya Mara (Kanada), Algarrobo (Kuba), Campano (Kolombia), Regenbaum (Jerman), Chorona (Portugis)
Tumbuhan ini diperkirakan berasal dari Meksiko, Peru dan Brazil namun sekarang telah tersebar ke seluruh daerah beriklim tropis termasuk ke Indonesia.
Ciri-ciri Pohon Trembesi. Pohon Trembesi (Ki Hujan) mempunyai batang yang besar, bulat dan tinggi antara 10-20 meter. Permukaan batangnya beralur, kasar dan berwarna coklat kehitam-hitaman.
Daunnya majemuk dan menyirip ganda. Tiap helai daun berbentuk bulat memanjang dengan panjang antara 2-6 cm dan lebar antara 1-4 cm dengan tepi daun rata. Warna daun hijau dengan permukaan licin dan tulang daun menyirip.
Bunga Trembesi berwarna merah kekuningan. Buahnya berwarna hitam berbentuk polong dengan panjang antara 30-40 cm. Dalam buah terdapat beberapa biji yang keras berbentuk lonjong dengan panjang sekitar 5 mm berwarna coklat kehitaman.
Pemanfaatan Pohon Trembesi. Pohon Trembesi (Albizia saman) banyak ditanam di pinggir jalan dan pekarangan yang luas sebagai pohon peneduh. Oleh Perum Perhutani, Pohon Trembesi banyak ditanam sebagai peneduh di Tempat Penimbunan Kayu (TPK).
Tajuknya yang lebar dan daunnya yang lebat ditambah dengan jaringan akarnya yang luas sehingga mampu menyerap air dengan maksimal, pohon ini dipercaya mampu memberikan kontribusi dalam menanggulangi pencemaran udara dan ancaman pemanasan global. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr. Ir. Endes N. Dahlan, Dosen Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, satu batang Pohon Trembesi mampu menyerap 28.442 kg karbondioksida (CO2) setiap tahunnya.
Batang Trembesi dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Bijinya yang biasa disebut “Mindhik” (Siter atau Godril) selain dapat dibuat makanan ringan (semacam kwaci) juga berkhasiat sebagai obat pencuci perut dengan cara diseduh dengan air panas. Daunnyapun ternyata mempunyai khasiat untuk mengobati penyakit kulit.
Sayangnya pohon ini mempunyai jaringan akar yang besar dan luas sehingga sering kali merusak bangunan di sekitarnya. Selain itu tajuknya yang lebar dan daunnya yang rimbun sering kali menghambat pertumbuhan pepohonan lain yang berada di bawahnya.
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Magnoliopsida; Ordo: Fabales; Famili: Fabaceae; Upafamili: Mimosoideae; Genus: Albizia; Spesies: Albizia saman; Nama binomial: Albizia saman (Jacq.) Merr.
Referensi: wikipedia, zipcodezoo, www.setneg.go.id, http://alamendah.wordpress.com/
Tanaman Penyerap Karbondioksida
Tanaman Penyerap Karbondioksida
Tanaman merupakan penyerap karbondioksida (CO2) di udara. Bahkan beberapa diantara tanaman-tanaman itu sangat jago, mempunyai kemampuan besar, untuk menyerap karbondioksida (CO2). Pohon trembesi (Samanea saman), dan Cassia (Cassia sp) merupakan salah satu contoh tumbuhan yang kemampuan menyerap CO2-nya sangat besar hingga mencapai ribuan kg/tahun.
Sebagaimana diketahui, tumbuhan melakukan fotosistesis untuk membentuk zat makanan atau energi yang dibutuhkan tanaman tersebut. Dalam fotosintesis tersebut tumbuhan menyerap karbondioksida (CO2) dan air yang kemudian di rubah menjadi glukosa dan oksigen dengan bantuan sinar matahari. Kesemua proses ini berlangsung di klorofil. Kemampuan tanaman sebagai penyerap karbondioksida akan berbeda-beda.
Banyak faktor yang mempengaruhi daya serap karbondioksida. Diantaranya ditentukan oleh mutu klorofil. Mutu klorofil ditentukan berdasarkan banyak sedikitnya magnesium yang menjadi inti klorofil. Semakin besar tingkat magnesium, daun akan berwarna hijau gelap.
Daya serap karbondioksida sebuah pohon juga ditentukan oleh luas keseluruhan daun, umur daun, dan fase pertumbuhan tanaman. Selain itu, Pohon-pohon yang berbunga dan berbuah memiliki kemampuan fotosintesis yang lebih tinggi sehingga mampu sebagai penyerap karbondioksida yang lebih baik. Faktor lainnya yang ikut menentukan daya serap karbondioksida adalah suhu, dan sinar matahari, ketersediaan air.
Trembesi Juara Pohon Penyerap Korbondioksida. Adalah Endes N. Dahlan, seorang dosen Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor yang melakukan penelitian daya serap karbondioksida pada berbagai jenis pohon. Penelitian yang dilakukan pada 2007-2008 memberikan hasil bahwa trembesi (Samanea saman) terbukti menyerap paling banyak karbondioksida. Dalam setahun, trembesi mampu menyerap 28.488,39 kg karbondioksida.
Selain pohon trembesi, didapat juga berbagai jenis tanaman yang mempunyai kemampuan tinggi sebagai tanaman penyerap karbondioksida (CO2). Pohon-pohon itu diantaranya adalah cassia, kenanga, pingku, beringin, krey payung, matoa, mahoni, dan berbagai jenis tanaman lainnya.
Daftar Pohon Penyerap Karbondioksida. Berikut merupakan daftar tanaman yang mempunyai daya serap karbondioksida yang tinggi berdasarkan hasil riset Endes N. Dahlan. (No, nama pohon, nama latin, daya serap).
- Trembesi, Samanea saman, 28.488,39 kg/tahun
- Cassia, Cassia sp, 5.295,47 kg/tahun
- Kenanga, Canangium odoratum, 756,59 kg/tahun
- Pingku, Dyxoxylum excelsum, 720,49 kg/tahun
- Beringin, Ficus benyamina, 535,90 kg/tahun
- Krey payung, Fellicium decipiens, 404,83 kg/tahun
- Matoa, Pometia pinnata, 329,76 kg/tahun
- Mahoni, Swettiana mahagoni, 295,73 kg/tahun
- Saga, Adenanthera pavoniana, 221,18 kg/tahun
- Bungur, Lagerstroemia speciosa, 160,14 kg/tahun
- Jati, Tectona grandis, 135,27 kg/tahun
- Nangka, Arthocarpus heterophyllus, 126,51 kg/tahun
- Johar, Cassia grandis, 116,25 kg/tahun
- Sirsak, Annona muricata, 75,29 kg/tahun
- Puspa, Schima wallichii, 63,31 kg/tahun
- Akasia, Acacia auriculiformis, 48,68 kg/tahun
- Flamboyan, Delonix regia, 42,20 kg/tahun
- Sawo kecik, Maniilkara kauki, 36,19 kg/tahun
- Tanjung, Mimusops elengi, 34,29 kg/tahun
- Bunga merak, Caesalpinia pulcherrima, 30,95 kg/tahun
- Sempur, Dilenia retusa, 24,24 kg/tahun
- Khaya, Khaya anthotheca, 21,90 kg/tahun
- Merbau pantai, Intsia bijuga, 19,25 kg/tahun
- Akasia, Acacia mangium, 15,19 kg/tahun
- Angsana, Pterocarpus indicus, 11,12 kg/tahun
- Asam kranji, Pithecelobium dulce, 8,48 kg/tahun
- Saputangan, Maniltoa grandiflora, 8,26 kg/tahun
- Dadap merah, Erythrina cristagalli, 4,55 kg/tahun
- Rambutan, Nephelium lappaceum, 2,19 kg/tahun
- Asam, Tamarindus indica, 1,49 kg/tahun
- Kempas, Coompasia excelsa, 0,20 kg/tahun
Tumbuhan-tumbuhan tersebut adalah jagoan penyerap karbondioksida berdasarkan riset yang dilakukan oleh Endes N. Dahlan yang dipublish awal 2008. Tidak menutup kemungkinan masih terdapat pohon-pohon lain yang mempunyai kemampuan daya serap karbondioksida yang lebih tinggi.
Namun, upaya yang dilakukan Endes N. Dahlan ini patut kita acungi jempol yang membuat kita dapat lebih tepat memilih tanaman yang mempunyai kemampuan ekstra sebagai penyerap karbondioksida dalam upaya mengurangi polusi udara dan mengurangi dampak pemanasan global.
Referensi:
- Sardi Duryatmo. “Para Jagoan Serap Karbondioksida”; Trubus 459, Februari 2008
- id.wikipedia.org/wiki/Fotosintesis
- alamendah.wordpress.com/2009/12/26/pohon-trembesi-ki-hujan-serap-28-ton-co2
Baca artikel tentang alam lainnya:
Daftar Nama Tumbuhan (Tanaman) dan Nama Latin
Daftar Nama Tumbuhan (Tanaman) dan Nama Latin
Daftar nama tumbuhan (tanaman) dan nama latin ini sebagai kumpulan nama tumbuhan (flora) yang dilengkapi dengan nama latin (ilmiah). Seratusan nama tanaman lengkap dengan nama latinnya saya susun sebagai daftar.
Daftar dalam artikel ini merupakan permintaan keponakan saya yang menanyakan nama tumbuhan beserta nama latinnya. Dari pada susah nulis hanya untuk dikirim pada satu orang via email, saya pikir akan lebih baik jika tumbuhan dan nama latin ini saya posting di blog sekalian. Siapa tahu ada yang membutuhkan.
Berikut daftar nama latin dari berbagai tumbuhan atau tanaman yang kesemuanya dapat ditemukan di Indonesia.
Nama Tanaman Hias atau Bunga dan Nama Latin
- Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis)
- Anggrek Hitam (Coelogyne pandurata)
- Anggrek Tebu (Grammatophyllum speciosum)
- Bunga Bangkai (Amorphpophallus titanium)
- Cempaka Putih (Michelia alba)
- Cempaka Kuning (Michelia champaka)
- Cempaka Telor (Magnolia coco)
- Edelweis Jawa (Anaphalis javanica)
- Kenanga (Cananga odorata)
- Melati Gambir (Jasminum pubescens)
- Melati Putih (Jasminus sambac)
- Nibung (Oncosperma tigillarium)
Nama Tumbuhan Obat dan Nama Latin
- Ciplukan (Physalis angulata)
- Gambir (Uncaria gambir)
- Mengkudu (Morinda citrifolia)
- Sirih (Piper betle)
- Zodia (Evodia suaveolens)
Nama Tumbuhan Buah dan Nama Latin
- Alpukat (Persea americana)
- Apel (Pyrus malus)
- Belimbing Manis (Averrhoa carambola)
- Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi)
- Ceremai (Phyllanthus acidus)
- Delima (Punica granatum)
- Durian (Durio zibethinus)
- Duwet (Syzygium cumini)
- Gayam (Inocarpus fagiferus)
- Jambu Air (Eugenia aquea)
- Jeruk Manis (Citrus sinensis)
- Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)
- Kasturi (Mangifera casturi)
- Kawista (Limonia acidissima)
- Kedoya (Dysoxylum gaudichaudianum)
- Kemang (Mangifera kemanga)
- Kelapa (Cocos nucifera)
- Kepa (Syzygium polycephalum)
- Kepel (Stelechocarpus burahol)
- Kersen (Muntingia calabura)
- Korma rawa (Phoenix paludosa)
- Lontar (Borassus flabellifer)
- Mangga (Mangifera indica)
- Manggis (Garcinia mangostana)
- Matoa (Pometia pinnata)
- Menteng (Baccaurea racemosa)
- Mundu (Garcinia dulcis)
- Nam Nam (Cynometra cauliflora)
- Nangka (Artocarpus heterophyllus)
- Pisang (Musa paradisiaca)
- Pepaya (Carica papaya)
- Rambutan (Nephelium lappaceum)
- Salak (Salacca zalacca)
- Sawo Kecik (Manilkara kauki)
- Sawo Manila (Manilkara zapota)
Nama Tanaman Keras dan Nama Latin
- Ajan Kelicung (Diospyros macrophylla)
- Andalas (Morus macroura)
- Baobab (Adansonia Digitata)
- Bintaro (Cerbera manghas)
- Eboni (Diospyros celebica)
- Gaharu (Aquilaria moluccensis)
- Gandaria (Bouea macrophylla)
- Jati (Tectona grandis)
- Karet (Hevea braziliensis)
- Kapuk Randu (Ceiba pentandra)
- Kenari (Canarium ovatum)
- Kendal (Cordia bantamensis)
- Kepuh (Sterculia foetida)
- Kokoleceran (Vatica bantamensis)
- Limpasu (Baccaurea lanceolata)
- Maja (Aegle marmelos)
- Majegau (Dysoxylum densiflorum)
- Nagasari (Palaquium rostratum)
- Trembesi (Albizia saman Sin. Samanea saman)
Nama Tanaman Umbi dan Rimpang dan Nama Latin
- Jahe (Zingiber officinale)
- Bengkuang (Pachyrhizus erosus)
- Garut (Maranta arundinacea)
- Ganyong (Canna edulis)
- Kedawung (Parkia roxburghii)
- Lengkuas (Alpinia galanga)
- Singkong (Manihot esculenta)
- Ubi Jalar (Ipomoea batatas)
Tumbuhan Rempah dan Nama Latin
- Asam Jawa (Tamarindus indica)
- Bawang Merah (Allium cepa)
- Bawang Putih (Allium sativum)
- Cabai (Capsicum annum)
- Cabai Rawit (Capsicum frutescens)
- Cengkeh (Syzygium aromaticum)
- Kencur (Kaempferia galanga)
- Lada (Piper nigrum)
- Pala (Myristica fragrans)
Tumbuhan Lainnya dan Nama Latin
- Jagung (Zea mays)
- Kacang Hijau (Vigna radiata)
- Kacang Kapri (Pisum sativum)
- Kacang Merah (Phaseolus vulgaris)
- Kacang Panjang (Phaseolus vulgaris)
- Kacang Tanah (Arachis hypogaea)
- Kentang (Solanum tuberosum)
- Kesambi (Schleichera oleosa)
- Padi (Oryza sativa)
- Petai Cina (Leucaena leucocephala)
- Terung (Solanum melongena)
- Tuba (Derris elliptica)
Selain itu bisa dilihat juga daftar nama latin dari tumbuhan-tumbuhan:
- Aneka jenis Bambu
- Aneka jenis Melati
- Aneka Jenis Kantong Semar
- Aneka Jenis Anggrek Langka
- Aneka Jenis Bunga Bangkai
- Aneka Jenis Palem
- Aneka Flora Identitas di Indonesia
http://alamendah.wordpress.com
Aneka Spesies Tanaman Endemik Indonesia
Aneka Spesies Tanaman Endemik Indonesia ini merupakan seri ketiga dari daftar tanaman endemik di Indonesia. Sebelumnya telah saya publish artikel tentang Daftar Tumbuhan Endemik Indonesia yang berisi 68 jenis tanaman endemik Indonesia yang nama latinnya di awali huruf “A” hingga “M”.
Kemudian artikel berjudul Daftar Flora Endemik Indonesia yang berisikan 30 spesies tumbuhan endemik dengan nama latin berawalan huruf “N” hingga “R”. Dan di seri ketiga ini saya sajikan daftar aneka tanaman endemik Indonesia yang mempunyai nama latin berawalan huruf “S” hingga “Z”.
Mengenai pengertian spesies endemik sobat dapat mempelajarinya di artikel berjudul Pengertian Spesies Asli, Endemik, dan Introduksi.
Berikut ini aneka spesies tanaman endemik Indonesia yang diurutkan berdasarkan nama ilmiah (diawali huruf “S” hingga “Z”). Daftar juga dilengkapi dengan nama lokal, daerah persebaran (range description) dan status konservasi dalam IUCN Redlist.
- Santalum album (Cendana atau Sandalwood); Dipercaya endemik Nusa Tenggara Timur tapi kini tersebar di barbagai daerah di Indonesia hingga China. Status konservasi IUCN Red List.
- Saraca celebica (Sejenis Ashoka); Tanaman endemik Sulawesi dengan status IUCN Red List Near Threatened.
- Saurauia bogoriensis; Endemik Jawa Barat dengan status IUCN Red List Critically Endangered.
- Saurauia bracteosa (Lotrok); Endemik Jawa dan Bali dengan status IUCN Red List Vulnerable.
- Saurauia cauliflora (Ki Leho Beureum); Tanaman endemik pulau Jawa dengan status IUCN Red List Vulnerable.
- Schefflera apiculata; Endemik Maluku dengan status IUCN Red List Data Deficient.
- Schefflera fastigiata; Endemik Nusa Kambambangan dan Ujung Kulon (Jawa) dengan status IUCN Red List Endangered.
- Schefflera multifoliolata; Tanaman endemik Sumatera dengan status IUCN Red List Endangered.
- Shorea balangeran (Meranti Merah, Belangeran, Balau Merah, Red Balau); Tanaman endemik pulau Sumatera dan Kalimantan dengan status IUCN Red List Critically Endangered.
- Shorea cara (sejenis Meranti); Endemik pulau Jawa dengan status IUCN Red List Data Deficient.
- Shorea conica (sejenis Meranti); Endemik pulau Sumatera dengan status IUCN Red List Critically Endangered.
- Shorea domatiosa (Selangan batu mata-mata); Endemik pulau Kalimantan dengan status IUCN Red List Endangered.
- Shorea montigena (Meranti Putih, Meranti Maluku); Endemik Maluku dan Sulawesi dengan status IUCN Red List Critically Endangered.
- Shorea platyclados (Meranti Batu, Seraya Bukit, Dark Red Meranti); Tanaman endemik Sumatera dengan status IUCN Red List Endangered.
- Shorea rugosa (Meranti Merah, Seraya Buaya Hantu, Dark Red Meranti); Tanaman endemik pulau Kalimantan dengan status IUCN Red List Citically Endangered.
- Shorea selanica (Meranti Maluku); Tanaman endemik kepulauan Maluku dengan status IUCN Red List Citically Endangered.
- Sympetalandra schmutzii; Endemik kepulauan Nusa Tenggara dengan status IUCN Red List Vulnerable.
- Symplocos costata (Kigledog, Aten Manuk, Kesenger); Endemik Sumatera dengan status IUCN Red List Vulnerable.
- Symplocos fasciculata (Jirak, Jirek Wulu, Jirek Sasah); Endemik Jawa.
- Syzygium ampliflorum (suku Jambu-jambuan); Endemik Jawa dengan status IUCN Red List Citically Endangered.
- Syzygium discophorum (suku Jambu-jambuan); Endemik Jawa Tengah dengan status IUCN Red List Endangered.
- Terminalia kangeanensis; Tanaman endemik Karimunjawa dan Kangean dengan status IUCN Red List Vulnerable.
- Vatica bantamensis (Kokoleceran, Resak Banten); Tanaman endemik Ujung Kulon, Banten dengan status IUCN Red List Endangered.
- Vatica cauliflora (Resak); Endemik Kalimantan dengan status IUCN Red List Citically Endangered.
- Vatica flavovirens (Giam Hulodere); Tanaman endemik Sulawesi dengan status IUCN Red List Citically Endangered.
- Vatica obovata (Resak); Endemik pulau Sumatera dengan status IUCN Red List Citically Endangered.
- Vatica pentandra; Endemik Kalimantan dengan status IUCN Red List Citically Endangered.
- Vatica soepadmoi; Tanaman endemik Sumatera dengan status IUCN Red List Citically Endangered.
- Vatica teysmanniana; Endemik Sumatera dan Bangka dengan status IUCN Red List Citically Endangered.
- Vavaea bantamensis; Endemik Jawa dengan status IUCN Red List Data Deficient.
- Zanthoxylum penjualensis (Panjalu); Endemik Jawa Barat.
Satu yang harus diingat, daftar dalam tiga seri tulisan ini belum kesemua jenis tanaman endemik yang terdapat di Indonesia. Masih banyak nama tanaman endemik Indonesia lainnya yang belum tercantum di sini. Daftar ini hanya diprioritaskan pada tanaman-tanaman endemik yang memiliki status keterancaman (terancam punah) berdasarkan data IUCN Red List.
Semoga daftar aneka spesies tanaman endemik Indonesia dapat membantu kita mengenal kekayaan alam Indonesia.
- Daftar Tumbuhan Endemik Indonesia (tumbuhan dengan nama latin berawalan “A” – “M”)
- Daftar Flora Endemik Indonesia (Tumbuhan dengan nama latin berawalan “N” – “R”)
- Aneka Spesies Tanaman Endemik Indonesia (Tumbuhan dengan nama latin berwalan “S” – “Z”)
Referensi :
- www.iucnredlist.org
- en.wikipedia.orghttp://alamendah.wordpress.com
Langganan:
Postingan (Atom)